Budidaya ayam kampung
Rabu, 31 Juli 2013
0
komentar
Budidaya ayam kampung perawatannya relatif mudah, beradaptasi baik
dengan lingkungan, mampu memanfaatkan limbah sebagai pakan dan harga
jual cukup tinggi.
Beberapa pedoman pemilihan bibit ayam kampung yang baik/produktivitas tinggi adalah sebagai berikut :- Bentuk tubuh: sehat, tidak mempunyai cacat fisik, lincah, bulu mengkilat, sayap kuat, jengger berkembang sempurna dan kelihatan segar, bewarna merah hati. Untuk pejantan kakinya tegak bila berjalan kakinya tegak lurus dan pada induk lubang anus lebar, basah, bentuknya bundar dan jarak antara kedua ujung tulang pinggul sekitar 3-4 jari.
- Produksi tinggi: yakni pertumbuhan cepat dan produksi telur tinggi (15 – 20 butir) dalam satu periode bertelur.
- Silsilah: dari keturunan berproduksi tinggi dan daya tetas telur yang baik.
- Umur: induk ayam buras yang baik untuk dijadikan bibit, sebaiknya yang sudah pernah mengalami periode bertelur atau berumur sekitar 8 bulan sedangkan untuk pejantan berumur sekitar 12 bulan.
- Perbandingan Pejantan dan Betina sebaiknya tidak lebih dari 1 : 10, artinya satu ekor pejantan dapat melayani 10 induk.
Pakan
- Periode kutuk (umur 1–7 hari): berupa bubuk/butiran yang sangat halus, tersedia setiap waktu, berupa ransum komersil bisa juga dicampur dengan dedak halus, jagung giling halus.
- Periode dara (umur 2 – 5 bulan): butiran ransum lebih kasar dari ransum untuk anak ayam.
- Periode dewasa (umur 5 bulan keatas): pada periode ini ayam sudah sudah mampu mencari makanan sendiri. Ayam buras dapat memperoleh makanan dari alam berupa serangga, cacing, ulat, daundaunan, bekicot, rumput-rumputan, sisa dapur dan sebagainya. Agar ayam kampung
yang dipelihara dapat berproduksi dengan baik maka perlu diberi pakan tambahan.
Pemeliharaan Anak Ayam- Penyediaan kandang anak (box) dengan ukuran yang disesuaikan menurut kepadatan ternak yang dipelihara. Tiap 1 m2 luas kandang dapat menampung 20-25 ekor anak ayam yang berumur 1 bulan. Sebelum digunakan kandang dicucihamakan terlebih dahulu dengan karbol 1%. Lengkapi kandang dengan alat pemanas, tempat pakan, tempat minum dan alas lantai (kertas Koran).
- Vaksinasi anak ayam sesuai program dan pisahkan anak ayam yang cacat, sakit atau diduga sakit.
- Bersihkan kandang dan peralatannya secara rutin.
- Pemberian pakan dilakukan dua kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari, dan disesuaikan dengan pertumbuhan anak ayam yaitu Umur 1 – 4 minggu diberikan ransum komersil dan Umur 5 – 8 minggu dapat diberikan campuran ransum komersil dengan dedak 1 : 3.
Pemeliharaan Ayam Dewasa
Ayam buras mulai bertelur pada umur 7–8 bulan dengan jumlah telur antara 10–15 butir. Agar bertelur secara maksimal hilangkan keinginan mengeram yaitu dengan memandikan 3 kali sehari dan dikurung di tempat terkena sinar matahari, lakukan selama 3 – 4 hari. Biasanya dalam jangka
waktu 5 hari keinginan untuk mengeram akan hilang, dan induk ayam mulai kawin dan bertelur kembali.
Ayam buras mulai bertelur pada umur 7–8 bulan dengan jumlah telur antara 10–15 butir. Agar bertelur secara maksimal hilangkan keinginan mengeram yaitu dengan memandikan 3 kali sehari dan dikurung di tempat terkena sinar matahari, lakukan selama 3 – 4 hari. Biasanya dalam jangka
waktu 5 hari keinginan untuk mengeram akan hilang, dan induk ayam mulai kawin dan bertelur kembali.
Pengendalian dan pencegahan penyakit perlu mendapat perhatian yang
serius. Hal ini disebabkan karena penyakit merupakan penyebab utama
tingginya angka kematian pada ternak khususnya pada anak ayam. Ada
beberapa macam penyakit yang dapat menyerang ternak ayam, namun yang
sering dan sangat berbahaya adalah penyakit Tetelo atau ND (New Castle
Desease). Penyakit ini disebabkan oleh virus ND dan paling banyak
menyebabkan kematian pada ayam karena penularannya sangat cepat serta
belum ditemukan pengobatannya.
Gejala Penyakit :
- Nafsu makan berkurang
- Sesak nafas, ngorok dan sering bersin
- Lumpuh sebagian atau seluruh badan dan kepala berputar
- Dari hidung keluar cairan
- Warna jengger berubah menjadi biru kehitaman.
- Nampak lesu dan ayam hanya menunduk.
- Produksi telur turun atau berhenti sama sekali.
Cara Penularan:
- Hubungan kontak langsung dengan ayam yang sakit atau kontak langsung dengan kotorannya.
- Melalui tempat makan dan minum atau alat-alat lain yang terinfeksi virus.
- Pengunjung, unggas lain, serangga, tikus dan angin.
Pencegahan :
- Menjaga kebersihan kandang, tempat pakan dan tempat minum.
- Melakukan vaksinasi secara teratur.
- Usahakan sinar matahari pagi dapat masuk ke dalam kandang.
- Ayam yang sudah ada gejala tetelo harus dipisahkan agar tidak menular pada ayam lain, sedangkan yang mati harus dimusnahkan.
- Jangan menetaskan telur yang berasal dari induk ayam yang kena tetelo.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Budidaya ayam kampung
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://tips-trik2.blogspot.com/2013/07/budidaya-ayam-kampung.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar
Gunakan bahasa yang baku untuk berkomentar, tolong jangan gunakan singkatan. Dilarang berkomentar bernada rasis, sara, p*rn* atau iklan dan juga dilarang memasang link hidup. Jika ingin beriklan silahkan hubungi admin melalui halaman kontak.Terima kasih pengertiannya!